- Keluhan Para Pebalap:
- Banyak pebalap yang mengeluhkan panasnya cuaca dan mesin motor. Alex Rins dari tim Monster Energy Yamaha mengaku kakinya “hancur terbakar” akibat panasnya lintasan dan mesin motor.
- Fabio Quartararo, rekan setim Rins, juga merasakan dampak dari cuaca panas tersebut. Ia menilai balapan 26 lap di kondisi cuaca ekstrem sangat menguras tenaga.
- Joan Mir dari tim Honda HRC Castrol juga mengungkapkan bahwa dia merasakan panas yang menyengat, terutama di tikungan kanan. Dia bahkan mengalami insiden terjatuh di tikungan karena merasakan terbakar.
- Francesco Bagnaia mengalami kondisi tangan yang melepuh akibat panasnya balapan.
- Di Giannantonio menjelaskan bahwa ia mengalami sensasi terbakar di tangan, kaki, dan lehernya, sensasi yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.
- Johann Zarco juga mengalami luka bakar di betisnya, dan dia mengatakan bahwa Jack Miller dan Brad Binder juga mengalami hal yang serupa.
- Dampak pada Pebalap:
- Panas ekstrem ini tidak hanya menyebabkan luka bakar, tetapi juga menguras tenaga para pebalap. Mereka harus berjuang untuk menjaga konsentrasi dan performa di tengah kondisi yang sangat berat.
- Kondisi ini mempengaruhi konsentrasi pebalap dan dapat meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan.
- Dampak pada Motor:
- Suhu yang terlalu tinggi juga dapat mempengaruhi performa motor. Jika mesin mengalami kerusakan, situasinya bisa menjadi berbahaya.
- Kondisi yang Ekstrem:
- Para pebalap menyatakan bahwa kondisi cuaca di MotoGP Thailand 2025 ini sangat ekstrem, bahkan lebih panas dibandingkan dengan balapan di tahun-tahun sebelumnya.
Kondisi panas ekstrem di MotoGP Thailand 2025 ini menjadi pengingat akan beratnya tantangan yang dihadapi para pebalap MotoGP. Mereka tidak hanya harus berjuang melawan rival-rival mereka di lintasan, tetapi juga harus berjuang melawan kondisi cuaca yang ekstrem.
Berita lain dapat anda akses melalui link berikut ini