
Palembang, Exploreaja — Penemuan fosil dinosaurus dari subfamili Lambeosaurinae di Taipinggang, Kota Sihui, Provinsi Guangdong, China, telah menggemparkan dunia arkeologi. Tim peneliti internasional yang terdiri dari pakar dari Universitas Geosains China (Beijing), Museum Alam Kanada, dan Museum Kota Sihui mengumumkan temuan tersebut pada awal Februari 2025.
Fosil-fosil ini menunjukkan ciri khas dinosaurus Lambeosaurinae, termasuk paruh bebek yang ikonik dan puncak tengkorak yang memanjang serta berongga. Puncak tengkorak ini diperkirakan digunakan oleh dinosaurus tersebut untuk menghasilkan suara yang mirip dengan alat musik tiup, yang kemungkinan besar membantu dalam komunikasi antara anggota spesies tersebut.
Penemuan ini menandai pertama kalinya fosil Lambeosaurinae ditemukan di wilayah China Selatan. Lebih dari itu, ini juga merupakan penemuan paling selatan dari kelompok dinosaurus ini di Asia Timur, memberikan petunjuk baru tentang penyebaran mereka di masa lalu.
Fosil yang ditemukan diperkirakan berasal dari sekitar 70 juta tahun lalu pada periode Kapur Akhir. Penemuan ini menambah wawasan tentang ekosistem dan penyebaran dinosaurus Lambeosaurinae, yang sebelumnya hanya dikenal ditemukan di Amerika Utara. Para peneliti berharap temuan ini dapat mengungkap lebih banyak tentang migrasi dinosaurus melalui Selat Bering, yang menghubungkan Asia dan Amerika pada akhir Periode Kapur.
Melalui penelitian lanjutan terhadap fosil-fosil ini, diharapkan dapat diperoleh informasi lebih mendalam mengenai kondisi ekologi zaman tersebut, serta penyebaran berbagai kelompok dinosaurus sebelum peristiwa kepunahan massal yang terjadi sekitar 66 juta tahun lalu.
Temuan ini memberikan pandangan baru tentang sejarah kehidupan purba di wilayah yang sekarang dikenal sebagai China Selatan, serta memperkaya pemahaman kita tentang dunia dinosaurus yang pernah menguasai Bumi.
Sumber: Antaranews.com
Untuk berita lain dapat, Anda dapat mengakses berita lainya melalui link berikut.